Jumat, 03 Juli 2015

NEOKOLIM



NEO KOLONIALISME  DAN IMPEREALISME (NEKOLIM)

Defenisi NEKOLIM
Kolonialisme berasal dari kata koloni menurut KBBI yaitu daerah yang dikuasai atau daerah jajahan sedangkan kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya untuk mencari dominasi ekonomi dan sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Negara koloni (negara yang dikuasai) biasanya adalah negara yang memiliki keunggulan dalam hal sumber daya dibandingkan dengan negara lainnya. Seperti halnya Indonesia menjadi negara koloni bangsa Eropa dan Amerika karena memiliki keunggulan sumber daya alam yang melimpah dan tenaga kerja yang murah. Bahkan sebelum nama Indonesia itu ditemukan, para peneliti dari berbagai penjuru dunia telah teralihkan perhatiannya dengan sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa Hindia – Belanda (Indonesia). Negara – negara yang mencari daerah koloni adalah negara yang memiliki kondisi geografis dimana sumber daya alam yang mereka miliki teramat terbatas sehingga mereka harus berfikir cara untuk menanggulangi masalah tersebut dan akhirnya mencari daerah koloni.
Imperealisme berasal dari kata imperare yang artinya adalah memerintah, sedangkan hak untuk memerintah adalah Imperium, dan yang menerima mandat untuk memerintah adalah imperator. Imperealisme adalah paham politik untuk memperluas penguasaan wilayah terkait dengan penyebaran modal dari suatu negara yang mapan secara modal kepada negara yang kurang mapan secara modal. Maka imperare yang dimaksud diatas adalah sistem modal yang berkuasa, sistem permodalan adalah system ekonomi yang menempatkan modal diposisi teratas dimana orang yang memiliki modal yang paling besar adalah orang yang mampu menguasai dunia. Sedangkan yang menjadi imperator adalah pemimpin bangsa yang tunduk dan menerima serta bersedia bangsanya untuk di eksploitasi oleh bangsa lain dan dikuasai oleh modal, pemimpin seperti itu biasa disebut dengan komprador (boneka asing). Nah, itulah yang dimaksud dengan imperealisme yaitu penguasaan secara global ( monopoli ) daerah – daerah koloni untuk memenuhi kebutuhan produksi negara impereal.
Jadi kolonialisme adalah bentuk penguasaan terhadap wilayah suatu negara untuk mendapatkan sumber daya alam yang melimpah dan tenaga kerja yang murah. Sedangkan imperealisme adalah bentuk penguasaan dalam hal permodalan untuk menguasai pasar secara global atau biasa disebut dengan istilah monopoli. Titik persamaan kolonialisme dan imperealisme adalah berada pada penguasaan sektor ekonomi untuk menambah kekuatan dan kejayaan suatu bangsa.

Kolonialisme dan Imperealisme di Indonesia
            Berdasarkan defenisi kolonialisme diatas tujuan dari negara yang membentuk koloni adalah untuk mendapatkan pasokan sumber daya alam untuk menopang produktifitas negara tersebut. Hal ini dilatar belakangi oleh kondisi geografis negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat terbatas sehingga harus berfikir untuk mecari negara koloni untuk mendapatkan pasokan tersebut. Sedangkan tujuan daripada imperealisme adalah membentuk monopoli atau pasar secara global sesuai inti dari imperealisme kuno yaitu gold, glory, gospel (kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama).
            Bentuk kolonialisme di dunia terjadi beberapa negara yang memiliki sumber daya melimpah seperti Indonesia, Malasia, Bangkok, dll. Proses kolonialisme sebelum Indonesia merdeka adalah perebutan secara paksa sumber daya alam yang dimiliki Indonesia seperti; rempah – rempah, tambang, dan pertanian. Belanda merupakan negara penjajah terlama yang berhasil menduduki Indonesia lebih dari seabad. Bangsa belanda saat itu memaksa petani Indonesia untuk menyerahkan lebih dari separuh hasil pertaniannya kepada pemerintah Belanda untuk kemudian dibawa ke Eropa untuk mencukupi kebutuhan pasar di Eropa. Pada saat itu muncullah perlawanan dari rakyat Indonesia, mulai dari perlawanan yang bersifat kedaerahan sampai dengan perlawanan secara nasional untuk melawan system perampasan tersebut. Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh negara Inggris dan diterima dengan baik oleh negara Spanyol dan Portugal.



Nekolim di Indonesia
            Bentuk dari kolonialisme gaya baru di Indonesia terjadi ketika diperkenalkanya berbagai teknologi dan system globalisasi. Masuknya kolonialisme di Indonesia setelah kemerdekaan terjadi ketika runtuhnya system pemerintahan Soekarno melaui proses kudeta yang dilakukan oleh Soeharto. Pada saat itu kondisi perekonomian Indonesia sangat terpuruk karena pada masa pemerintahan Soekarno Indonesia sangat mandiri dan tahan terhadap tekanan dari asing. Oleh karena itu Soekarno di tumbangkan oleh Amerika karena Amerika sulit memasuki dan menguasai Indonesia pada rezim Soekarno kala itu. Hal ini sangat berkebalikan pada pemerintahan Soeharto yang sangat pro terhadap Amerika dan bangsa Eropa. Pada kondisi ekonomi yang terpuruk, inilah yang menjadi alasan bagi pemerintahan Soeharto untuk menerima pinjaman dari IMF dan Bank Dunia. Inilah awal masuknya kolonialisme dan Imperealisme di Indonesia. Terjadi kesepakatan politik bilateral untuk bangsa Amerika dan Eropa menguasai sumbet daya alam di Indonesia dengan membentuk GATT yang sekarang berganti nama dengan WTO. Melalui perjanjian perdagangan tersebut negara – negara berkembang termasuk di Indonesia berhasil di ekspoloitasi oleh negara – negara anggota tersebut. Jadi tidak perlu lagi bangsa asing secara paksa untuk merebut dan menguasai sumber daya alam di Indonesia karena telah mendapat legalitas oleh negara.
            Bentuk kongkrit dari masuknya imperealisme di Indonesia adalah dengan masuknya permodalan asing yang beredar dalam bentuk perusahaan asing ataupun perusahaan dalam negeri yang telah di privatisasi. Perusahaan asing yaitu KFC, LOTTE MART, Carefour aitu perusahaan yang membuktikan bahwa dengan modal yang besar perusahaan ini akan menggeser keberadaan usaha kecil di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan semakin ramainya pasar modern dibandingkan dengan pasar tradisional, ramainya minimarket dibandingkan dengan warung kelontong. Kondisi inilah yang semakin meresahkan masyarakat Indonesia, karena semakin kuat permodalan yang masuk ke Indonesia maka semakin punah juga kedaulatan bangsa Indonesia juga. Apalagi dengan di realisasikan AEC 2015 mendatang, maka semakin tergilas bangsa Indonesia dengan menguatnya system permodalan yang diterapkan di Indonesia. Semakin jelas pula masa depan intelektual bangsa Indonesia yang hanya akan menjadi buruh (pekerja) di negara mereka sendiri, karena seluruh modal sudah dikuasai oleh bangsa asing.
            Berangkat dari kegelisahan masyarakat Indonesia akan nasib yang akan menimpa bangsanya maka yang saat ini harus dilakukan oleh pemuda hari ini adalah melakukan penyadaran akan situasi tersebut. Bahwa pemerintah kita hari ini adalah cerminan dari imperator ataupun komperador dari bangsa lain. Maka yang harus dilakukan adalah membanun kesadaran dan kekuatan untuk melawan dan menumbangkan system yang berdiri hingga hari ini. Melalui organisasi Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia, kami menghimpun pemuda yang secara sadar untuk nmelakukan sebuah perubahan besar dari system yang sudah mengakar di negeri ini.

1 komentar: